BEGINILAH JADI TUKANG SERVIS

Pagi-pagi baru buka pintu datang seorang ibu dengan membawa PS3 yang baut-bautnya sudah dilepas semua. "Pak, tolong solderkan kabel yang warna kuning, tempatnya disini", pintanya. Saya lihat kabel yang berwarna kuning memang terlepas. Tanpa pikir panjang saya solder kabel yang ditunjuk sang ibu. Hanya dalam hitugan menit kabel selesai saya solder. Hanya dengan senyuman dan ucapkan terima kasih si ibu pergi, tanpa basa - basi menanyakan berapa ongkosnya.

Tak lama kemudian si ibu datang lagi dan katanya PS3 nya yang saya solder tadi tidak mau menyala. Percakapannya kurang lebih seperti ini :


Saya : kenapa,bu?
Si ibu : Setelah disolder tadi PSnya nggak mau nyala, padahal sebelum saya bawa kesini nyala.
Saya : (bengong) Khan saya cuma nyolder kabel yang ditunjuk ibu dan ketempat yang ditunjuk
ibu.
Si ibu : ya, pak, tapi sebelum dibawa kesini ini nyala (nadanya agak tinggi)
Saya : Lalu kenapa dibawa kesini kalau nyala? Saya cuma nyolderkan, kabel dan tempatnya ibu
yang nunjukkan. Artinya khan tukang servisnya ibu bukan saya. Ibu nggak minta saya
memperbaiki khan ?

Akhirnya si ibu pergi tanpa sepatah katapun. Saya heran dengan orang seperti ibu diatas yang sok pintar dan tidak menghargai jerih payah orang lain. Apakah dia tidak mikir kalau menyolder itu pakai listrik dan timah yang tidak bisa saya bayar dengan senyuman dan ucapan terima kasih ?

Posted in: